galery

Jumat, 15 Juli 2016

KEPULAUAN MENTAWAI



Selain terkenal dengan pesona keindahan pantainya, Indonesia juga merupakan surga bagi para peselancar. Salah satu tempat favorit di Indonesia bagi para peselancar dunia adalah kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. Kepulauan Mentawai adalah bagian dari Provinsi Sumatera Barat dimana sejak tahun 1999 ditetapkan menjadi sebuah kabupaten. Posisi Kepulauan Mentawai yang ada di tengah Samudera Hindia membuatnya dikelilingi alam laut yang mengagumkan dan sempurna untuk wisata bahari. Mentawai telah tersohor menjadi salah satu tujuan wisata berpetualang, wisata budaya, dan wisata bahari terutama surfing yang diminati peselancar dalam dan luar negeri.


Kepulauan Mentawai sendiri merupakan rangkaian pulau non-vulkanik dimana gugusan kepulauannya merupakan puncak dari suatu punggung pegunungan bawah laut. Ada empat pulau
yang membentuk Kepulauan Mentawai yaitu Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, dan Pulau Pagai Selatan. Lokasi pulau-pulau tersebut berada di lepas pantai Provinsi Sumatera Barat yang memanjang dan dikelilingi Samudera Hindia. 

Pulau Siberut adalah pulau terbesar di kepulauan ini dan satu-satunya yang memiliki pelayaran regular dengan Kota Padang di Sumatera Barat. Pusat pemerintahan kabupatennya sendiri berada di Tuapejat, yaitu sebelah utara Pulau Sipora.

Surfing atau selancar telah menjadi ikon wisata Kepulauan Mentawai, bahkan tidak jarang digelar kompetisi surfing bertaraf internasional di sini.  Sedikitnya tersebar 400 titik surfing di Kepulauan Mentawai. Ombaknya beraggam dan menantang, bahkan beberapa gulungan ombaknya termasuk dalam kategori extreme yang dicari peselancar dari berbagai penjuru dunia.




Bagi Anda yang gemar berselancar maka Kepulauan Mentawai adalah tempat sempurna untuk menantang adrenalin. Di kepulauan ini terdapat beberapa titik selancar dengan ombaknya yang besar dan tinggi, seperti di Desa Bosua yang memilki gulungan ombak mencapai 3 meter. Anda dapat menempuhnya sekira 4 jam dengan speedboat dari Kabupaten Tuapejat. Meskipun pantainya berkarang namun gulungan ombaknya sempurna dan telah terkenal di kalangan peselancar dunia.





Pilihan lokasi lain untuk berselancar adalah Pulau Nyang Nyang di Desa Katurei. Peselancar dari berbagai negara menyebut ombak di sini merupakan yang tertinggi di dunia, yaitu mencapai 4 meter. Pulau Karamajat masih di Desa Katurei juga memiliki ombak panjang dan tinggi yaitu mencapai 2 hingga 4 meter. Di desa ini juga tersedia penginapan terapung. Ombak di Pulau Koroniki, Awera, Teluk Sibigeu, Teluk Sinakak juga patut untuk dijajal.



Apabila Anda lebih memilih tempat yang ombaknya tidak terlalu besar maka bisa mengunjungi Pulau Siruso. Pulau ini cocok untuk rekreasi keluarga dengan pasir putih dan air laut jernih. Anda sekeluarga juga bisa berenang dan bermain pasir di tepi pantainya.



Pantai Bulasat bisa menjadi alternatif lain, selain memiliki pasir putih, juga sangat ramai dikunjungi wisatawan terutama hari libur keagamaan. Untuk menuju pantai ini, Anda bisa menggunakan kendaraan bermotor dan dimanjakan pemandangan alam hijau indah atau di pinggir jalan bisa berhenti untuk membeli durian dan kelapa muda.



Kepulauan Mentawai juga menawarkan atraksi trekking menempuh pedalaman hutan tropis yang masih asli, menikmati gaya hidup masyarakat adat yang tinggal damai di dalamnya. Mentawai adalah sebuah daerah yang belum terjamah banyak oleh tangan manusia dan infrastruktur modern.

Saat Anda mengunjungi Mentawai maka akan disuguhi nuansa peradaban kuno zaman neolitikum dimana suku-suku di kepulauan ini tidak mengenal pengerjaan logam dan bercocok tanam, bahkan tidak juga teknik menenun kain. Jadi, Anda akan melihat perbedaan kebudayaan dengan masyarakat Minangkabau di bagian darat Sumatera Barat.



Mayoritas penghuni kepulauan ini adalah suku Mentawai yang berasal dari Pulau Siberut dengan jumlah sekira 30.000 jiwa. Setiap keluarga di Kepulauan Mentawai terdiri dari 5-15 orang yang tinggal di dalam desa maupun di ladang dekat hutan yang mereka garap. Rumah tradisional khas Mentawai sendiri dikenal dengan sebutan uma.

Kepulauan Mentawai sudah ada sejak lima ratus ribu tahun yang lalu namun tidak terdapat petunjuk atau bukti kapan orang pertama tiba di kepulauan ini. Sebagian besar penduduknya kini masih menganut kepercayaan animisme dan sisanya penganut Kristen dan Islam. Awalnya penduduk setempat meyakini paham Sabulungan yaitu paham yang mempercayai segala sesuatu mulai dari manusia sampai kera, batu dan cuaca yang mempunyai roh yang terpisah dan berkeliaran semaunya. Upacara tradisional oleh Sikerei atau Shaman biasanya dipentaskan selama pesta pernikahan dan saat memasuki rumah baru dengan tujuan untuk mengusir roh-roh jahat.



Suku Mentawai yang menjadi penghuni asli kepulauan yang indah ini. Apabila diamati ada kemiripan dengan suku Nias atau suku Enggano dengan budaya Proto-Melayu. Suku tersebut dikenal sebagai peramu dan ketika pertama kali dipelajari antropolog mereka belum mengenal cara bercocok tanam.

Suku Mentawai memiliki tradisi khas bertato di sekujur tubuh dimana terkait peran dan status sosial penggunanya. Tato tersebut terbuat dari tebu dan pewarna arang kelapa yang dilukiskan dengan menggunakan paku dan jarum serta dua buah kayu sebagai bantalan dan palu. Proses tato tradisional Mentawai dikenal sangat menyakitkan.


Kepulauan Mentawai menjadi salah satu tujuan wisata petualangan, budaya dan bahari. Di kepulauan ini juga tedapat beberapa desa budaya yang sangat menarik untuk dikunjungi, seperti Desa Madobak, Desa Ugai, dan Desa Matotonan. Untuk mencapai tiga desa ini maka Anda perlu melalui jalur sungai dan jalan setapak dengan rute Muara Siberut-Rokdok-Madobak-Ugai-Matotonan dengan jarak tempuh sekitar 5-6 jam.

Kunjungi Desa Madobak dimana di sini terkenal dengan air terjun Kulu Kubuk dengan dua tingkatan setinggi 70 meter. Selain mengunjungi air terjun Kulu Kubuk di Desa Madobak atau area  perbatasan Taman Nasional Siberut di Desa Matotonan, Anda dapat berinteraksi dengan kehidupan keseharian masyarakat lokal dan berpartisipasi dalam upacara tradisional mereka.

Anda juga bisa berkunjung ke Danau Rua Oinan yang terletak di tengah hutan di Dusun Saumanganyak. Danau ini berbentuk muara dikelilingi pohon besar.

Untuk akomodasi anda dapat menyewah resort atau penginapan dan untuk yang ingin menghemat pengeluaran anda bisa tinggal di rumah penduduk setempat tetapi jangan khawatir karena penduduk di Desa Madobak, Ugai, dan Matotonan sangat bersahabat dan ramah, mereka terbiasa dengan wisatawan.  Anda yang berkunjung untuk berselancar, tersedia homestay sederhana di beberapa desa tertentu, seperti: Pantai Nyangnyang, Pantai Karang Bajat, Pantai Karonik, dan Pantai Pananggelat Mainut di Kecamatan Siberut Selatan. Pantai Katiet Bosua di Kecamatan Sipora, dan Pantai Selatan. Ada juga Pantai Barat di Kecamatan Pagai Utara.

Saat Anda berkunjung ke desa-desa tradisional di Kepulauan Mentawai maka Anda bisa membeli dan memesan kalung, wadah dan tas yang terbuat dari batang sagu atau kerajinan yang lainya. Kerajinan seperti panah, peralatan tradisional khas Mentawai, dan juga pengolahan makanan khas Mentawai menjadi salah satu produk yang digemari pengunjung. Anda juga bisa memesan sagu sebagai suvenir.




Jika anda tertarik mengunjungi Destinasi diatas dan ingin info lebih lanjut  dapat hubungi Contact Person Kami. atau dapat bebicara langsung dengan CS kami  di Pojok Kanan layar  (NGOBROL DENGAN CS).

Kamis, 14 Juli 2016

Bika si Mariana


Sumatera Barat atau Minangkabau atau Ranah Minang memiliki segudang variasi kuliner, bahkan masakannya yang terkenal dengan Masakan Padang sudah sangat terkenal sampai ke penjuru dunia. Bahkan setengah bergurau, orang2 bilang kalau ada warung makan di bulan, pasti itu warung padang, he..he.

Hampir sama dengan masakannya, ranah minang juga mempunyai banyak lokasi yang patut Anda kunjungi untuk ber-wisata kuliner, salah satunya daerah Koto Baru, sebuah tempat yang boleh dikatakan gerbangnya Bukittinggi. Koto baru terkenal karena menjadi tempat
persinggahan wisatawan yang menuju atau meninggalkan Bukittinggi. Disana kita dapat menjumpai aneka kuliner khas minang, salah satunya yang cukup terkenal dan unik adalah Bika siMariana.

Di daerah koto baru ini banyak kita jumpai warung-warung penjual Bika, tapi yang sangat terkenal adalah bika siMariana ini karena rasanya memang paling enak, manis nya pas dan mutu santannya sangat di jaga. Kalau lagi musim liburan seperti liburan lebaran pembeli Bika siMariana ini membludak, sampai antri dan harus mengambil nomor urut pembeli dulu.



Bika ini adalah makanan yang terbuat dari santan, tepung beras, gula merah dan di oleh dengan cara yang sangat unik, mungkin cara pengolahan ini lah yang membuat Bika siMariana berbeda dengan yang lainnya. Adonan Bika yang siap dimasak di panggang di atas tungku api dan di bungkus dengan daun jati, lantas diatasnya ditutup dan dibakar lagi dengan bara api.

Nah, bagi Anda yang penasaran dan ingin mencoba kelezatan Bika siMariana ini, datanglah ke Sumatera Barat, tepatnya di pinggir jalan besar Koto Baru, setengah jam sebelum Bukittinggi

Selasa, 12 Juli 2016

Pulau Pasumpahan



Pulau Pasumpahan di Sumatera Barat



SUDAH diakui kalau Sumatera Barat itu punya paket wisata lengkap. Orang bilang nggak usah jauh-jauh ke luar negeri, ke Sumatera Barat saja semuanya ada. Mau kulineran, disini tempatnya. Mau melihat arsitektur dan budaya, di sini kental banget. Mau cari pegunungan dan lembah, Sumatera Barat tempatnya.

Kalau destinasi-destinasi wisata yang saya sebutkan barusan pasti sudah banyak yang tahu. Ternyata Sumatera Barat itu juga punya wisata bahari lho. Pasti nggak banyak yang tahu kalau Sumatera Barat punya kepulauan yang sangat indah dan cantik. Di sini saya mau sharing tentang Pulau Pasumpahan yang hanya berjarak 1 jam perjalanan dari pantai di Kota Padang.

Sumatera Barat memiliki kekayaan alam serta budaya masyarakatnya yang khas dan unik. Wilayah yang terbentang dari pesisir barat hingga bagian tengah Sumatera ini menyuguhkan pengalaman yang unik dan telah menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata terbaik dan favorit di Tanah Air.



Pulau Pasumpahan di Sumatera Barat
Terletak di bibir pantai barat Sumatera, Padang menjadi kota terpenting di Sumbar sekaligus sebagai pusat pemerintahan provinsi. Selain kota bisnis dan pusat pemerintahan, Padang bisa menjadi tempat persinggahan yang menarik bagi para wisatawan sebelum menjelajahi tempat lain, berkat adanya sejumlah lokasi wisata di sekitarnya.

Pulau Pasumpahan adalah sebuah pulau yang berada di perairan Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumbar. Oleh karenanya pulau ini dekat jika kita menggunakan speed boat dari Teluk Bungus yang berada dekat dari Kota Padang. Klaim akan keindahan lautnya membuat pulau ini mulai dikenal oleh wisatawan lokal dan mancanegara.

Pulau Pasumpahan berada sekitar 200 meter dari Pulau Sikuai. Pulau ini memiliki obyek wisata pantai pasir putih dengan terumbu karang yang masih terjaga. Selain itu pulau ini menjadi tempat berteduh atau berkumpulnya para nelayan. Di pinggir pantai kita bisa melihat banyak aktivitas nelayan di sini yang sedang menangkap ikan maupun menjaring ikan.




Pulau Pasumpahan di Sumatera Barat
Pulau ini diharapkan menjadi daerah tujuan wisata unggulan di Sumatera Barat. Terletak di sebelah barat Pulau Setan Kecil, untuk menempuh pulau ini memakan waktu 40 menit dari Pulau Pisang dengan mesin 45 PK.

Potensi wisata bawah laut di kawasan wisata bahari pantai barat Kota Padang ini berupa kawasan ekosistem terumbu karang yang terdapat hampir di setiap pulau, di antaranya di Pulau Gosong. Selain dari terumbu karang berbagai jenis ikan karang atau ikan-ikan hias juga sangat menarik untuk dinikmati wisatawan.

Di perairan Kota Padang ditemukan 21 jenis ikan kepe-kepe yang didominasi oleh Chaetodon trifascialis. Lokasi-Iokasi penyelaman yang sudah mulai dipasarkan kepada wisatawan antara lain Pulau Gosong, Pulau Ular, Pulau Sirandah, dan Pulan Pandan.

Karena keindahan Pulau Pasumpahan dan pulau-pulau sekitarnya kini tengah diincar banyak investor lokal maupun asing untuk dikembangkan sebagai obyek wisata yang diunggulkan Sumbar. Ya, karena potensi pariwisata bahari di kepulauan Sumatera Barat ini benar-benar bagus dan bisa dikembangkan.

Hamparan pasir di sepanjang pantai Pasumpahan yang disertai deburan ombak menjadi daya tarik utama pantai ini. Sebuah pulau mungil yang melayang di lepas pantai, menjadi bonus pemandangan yang bernilai. Bentangan pantai landainya yang dialasi miliaran butir pasir putih, suasananya yang hening memang daya tarik unggulan dari pulau ini.

Dengan demikian, para wisatawan akan serasa terisolir jauh keriuhan kota meski sebenarnya hanya selangkah dari keramaian kota. Berkeliling di pulau ini bakal terasa menyenangkan. Dengan berjalan kaki wisatawan dapat menyaksikan panorama alam sekeliling pulau yang begitu memanjakan mata. Maka tidak salah kalau Pulau Pasumpahan ini disebut sebagai salah satu pulau terindah di Sumatera Barat


Pulau Pasumpahan di Sumatera Barat



Jika anda tertarik mengunjungi Destinasi diatas dan ingin info lebih lanjut  dapat hubungi Contact Person Kami. atau dapat bebicara langsung dengan CS kami  di Pojok Kanan layar  (NGOBROL DENGAN CS).

Tour Bebas Pilih Destinasi

Anda ingin liburan dengan objek wisata menarik di Sumatera Barat? berikut kami lampirkan beberapa Destinasi menarik yang dapat anda pilih, info lebih lanjut hubungi Contact Person Kami. atau dapat bebicara langsung dengan CS kami  di Pojok Kanan layar  (NGOBROL DENGAN CS).



DESTINASI DANAU : 

Danau Atas Bawah

Danau Maninjau

Danau Singkarak



DESTINASI PANTAI : 

Pantai Aie Manih

Pantai Bungus

Panatai Carocok

Pantai Gandoriah

Pantai Nirwana

Pantai Padang

Panatai Pasir Jambak



DESTINASI PULAU : 

Pulau Cubadak

Kepulauan Mentawai

Pulau Pasumpahan
>

Pulau Sikuai



DESTINASI WISATA LAINNYA : 

Lembah Anai

Lembah Harau

Jam Gadang


Jenjang Koto Gadang

Ngarai Sianok


info lebih lanjut hubungi Contact Person Kami. atau dapat bebicara langsung dengan CS kami  di Pojok Kanan layar  (NGOBROL DENGAN CS).

Senin, 11 Juli 2016

Silat Minangkabau

Silat Minangkabau bela diri penuh filosofi
Silat Minangkabau - Indonesia Photo
Silat minangkabau di tengah sawah
Seni Beladiri Silat- Indonesia Phototour
Silat merupakan bela diri tradisional Indonesia dengan keunikan masing-masing daerah, dan silat Minangkabau memiliki latar belakang budaya serta filosofi yang kaya.

Silat Tradisional dari Minangkabau Sumatera Barat, Bela Diri Penuh Filosofi

 
Setiap propinsi di Indonesia memiliki seni bela dirinya masing-masing, dan silat Minangkabau adalah bela diri penuh filosofi yang lahir dari tradisi rakyat Minangkabau, yang sejak jaman dahulu adalah daerah yang kaya rempah-rempah sehingga rakyatnya harus mengembangkan sistem bela diri untuk keamanan. Di samping itu, tradisi merantau yang sudah berlangsung ratusan tahun mengharuskan orang Minangkabau untuk tahu bela diri demi keselamatan.

Istilah pencak silat yang kita kenal berasal dari kata mancak dan silek dalam bahasa Minang, dimana kedua istilah tersebut menggambarkan ‘seni’ dan ‘aspek pertarungan’ dari silat Minangkabau. Karena itulah, gerak-gerik silat sangat indah dan bahkan sering dipertunjukkan di berbagai acara adat atau bahkan menjadi dasar tari-tarian, misalnya tari randai.

Konsep Silat Minangkabau dalam Gerakan
Silat Minangkabau memiliki beberapa konsep gerakan yaitu:
  • Tagak jo langkah, yaitu cara berdiri yang teguh serta sambil melindungi area vital, dan melangkah dalam formasi silat. Istilah ‘tagak’ juga berarti prinsip utama pendekar silat yang harus selalu hidup dengan tegak, tidak mencari gara-gara.
  • Garak jo garik, yaitu naluri untuk mengantisipasi serangan atau bahaya serta cara mengantisipasinya.
  • Raso jo pareso, yaitu kemampuan melakukan formasi/gerakan dengan mulus serta kemampuan untuk menganalisis gerakan dan jurus, baik milik sendiri maupun lawan.
  • Kato bajawek gayuang basambuik, yaitu konsep dimana seorang pendekar ahli bisa terus bersilat sampai dirinya tak bisa bersilat lagi, dengan menerapkan teknik yang tepat untuk mematahkan serangan lawan yang bagaimanapun.
  • Tagang bajelo kandua badantiang, yaitu konsep gerakan silat yang memadukan unsur keras dan lembut dengan serasi.
  • Adaik manuruik alua, alua manuruik patuik jo mungkin, yaitu konsep bela diri yang sebenarnya sudah umum dimana gerakan silat harus alami dan mengikuti sifat alami tubuh.
Bela diri silat Minangkabau
Arena Silat Minangkabau-Indonesia Phototour

Selain dipakai untuk bela diri, silat minangkabau ini juga dimanfaatkan sebagai salah satu dasar dari banyak tarian salah satunya tari rantak yang dinamis dengan pencak silat. Bahkan,pertunjukan silat Minangkabau Sumatera Barat adalah sesuatu yang wajib dalam berbagai acara adat, walaupun yang dipertunjukkan di sini hanyalah pencak silatnya, bukan pertarungan sungguhan